gpdipedia@gmail.com

Saat Tuhan tidak mendengarmuEsther Oey

$rows[judul] Esther’s/2014

” Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”      Lukas 15:24a

Tak terasa kita sudah sampai di bulan maret di tahun 2020, pastinya saudara semua sudah mempunyai keinginan dan pencapaian yang ingin dicapai tahun ini tetapi saya tidak akan membahas tentang tips supaya resolusi yang anda inginkan tercapai karena saya bukan motivator :).

Hari ini saya akan membahas tentang suatu keadaan dimana Tuhan tidak ingin mendengarmu. Hmmmm, menarik tapi kenapa?  Seperti yang kita ketahui Allah kita adalah Allah yang bersifat omnipotent, yaitu Allah yang sanggup hadir dan melakukan segala sesuatu di berbagai tempat dengan waktu yang bersamaan (lihat, dengar, dan perhatian-red), lalu mengapa DIA tidak ingin mendengar kita?. Ada perbedaan arti dari kata mendengar dan dengar. Kata dengar mempunyai arti menangkap suara sedangkan mendengar artinya memperhatikan dengan sungguh-sungguh maksud dari perkataan yang disampaikan. Perbedaan arti yang cukup besar ini yang akan saya bahas mengapa terkadang Tuhan tidak mendengar doa kita.

Sebelumnya saya akan membawa saudara untuk melihat kembali firman Tuhan tentang perumpamaan anak yang hilang dalam injil lukas. Firman Tuhan ini mengisahkan tentang  anak bungsu yang meminta warisan kepada ayahnya lalu pergi dari rumahnya, berfoya-foya dengan uang warisannya sehingga dia bangkrut dan harus berebut makanan dengan babi untuk mengenyangkan perutnya lalu dia teringat akan keadaan rumah ayahnya dan memutuskan untuk kembali kepada ayahnya, sepanjang perjalanan pulang ada saat dimana sang anak mempunyai perasaan takut, malu juga memikirkan perkataan apa yang harus dikatakan saat bertemu dengan ayahnya. Perjalanan sudah hampir sampai, dari kejauhan ayahnya melihat bahwa anak bungsunya yang hilang telah kembali, segera sang ayah menyambut dengan sukacita serta membuat pesta yang luar biasa. Mendengar ayahnya bahagia “berlebihan”  anak sulungnya merasa iri kepada adiknya yang saat itu dia anggap tidak pantas untuk mendapatkan perhatian dari ayahnya dikarenakan  perbuatannya yang telah merugikan juga membuat malu nama keluarga namun ayahnya justru memaafkan adiknya dan memberikan pesta yang luar biasa. Saat itu si anak sulung komplain kepada ayahnya kenapa dia tidak pernah diberikan perhatian seperti itu tetapi ayahnya menjawabnya bahwa kenapa ia harus iri karena selama ini ia tinggal dengan ayahnya dan memiliki apa yang dimiliki ayahnya sedangkan adiknya sudah lama hilang arah dan sekarang sudah kembali ke rumahnya untuk bertemu dan berkumpul kembali dengan keluarganya. Sikap sang ayah dalam Firman Tuhan ini tidak mendengarkan keluh kesah si anak sulung tentang iri hatinya dan juga tidak mendengarkan permintaan maaf ataupun penjelasan anak bungsu namun sebagai gantinya sang ayah memberikan perhatian, kasih sayang, penjelasan juga pengarahan kepada kedua anaknya. 

Saudara seringkali kita bersikap seperti anak sulung dan anak bungsu dalam hidup kita. Kita bersikap seperti anak sulung seringkali kita menghakimi orang lain dengan kehidupannya dan mempertanyakan mengapa mereka diberkati sedangkan kita tidak, hal ini terjadi karena kita tidak pernah bersyukur dengan keadaan kita padahal Tuhan sendiri bicara supaya kita meminta apapun dalam namaNya maka Tuhan akan memberikannya. Kita juga terkadang bersikap seperti anak bungsu, kita merasa tidak berharga, tidak layak mendapatkan berkat, tidak layak melayani, tidak layak mendapatkan pengampunan dari Tuhan, tidak layak untuk dapat kehidupan, tidak layak bahagia dikarenakan banyak hal serta pilihan yang salah yang sudah kita lakukan di masa lalu yang juga menyakitkan hati Tuhan, Setiap kita berdoa kita selalu minta ampun dan menangis kepada Tuhan mengenai hal yang sama bertahun-tahun tapi tidak tahukah saudara pada saat anda berdoa Tuhan sudah mengampuni saudara seberapapun besarnya kesalahan saudara, jadi tidak ada alasan bagi saudara untuk selalu mengingat-ingat dan meminta ampun terhadap kesalahan yang sama kepada Tuhan karena Tuhan tidak mau mendengarnya sebagai gantinya Tuhan ingin kita menaikkan puji-pujian dan rasa syukur atas semua berkatnya juga untuk selalu bersikap positif tentang apapun juga karena apapun keadaan yang kita alami sekarang Tuhan Yesus selalu beserta dengan kita. Mari kita latih pikiran kita dan belajar untuk berserah penuh kepada Tuhan. 

Selamat menjalani hidup dengan penuh berkat saudara seiman, GBU!!