gpdipedia@gmail.com

PENGUMBAN - SENJATA ANDALAN DAUD

$rows[judul] Pengumban atau ali-ali

"Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu. .... lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah baru dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga baru itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah." (1 Sam 17:40, 49)


Banyak orang yang berpikir bahwa pengumban tidak lebih dari sekedar mainan anak-anak. Namun Alkitab mengatakan kepada kita bahwa seorang gembala yang masih remaja yang bernama Daud, membunuh seorang raksasa Filistin yang bernama Goliat, hanya dengan menggunakan batu pengumban.


Pada penggalian di Israel, 10 mil di utara Yerusalem, batu pengumban ditemukan hampir di setiap situs penggalian. Yang menarik adalah situs itu terletak di daerah yang diberikan kepada suku Benyamin. Suku ini sangat terkenal dengan pasukan pengumban pilihan yang berjumlah 700 orang, yang adalah orang- orang yang kidal dan dapat mengumban tanpa meleset sehelai rambutpun. "Pada hari itu dihitunglah jumlah bani Benyamin dari kota-kota lain itu: dua puluh enam ribu orang yang bersenjatakan pedang, belum termasuk penduduk Gibea, yang terhitung tujuh ratus orang pilihan banyaknya. Dari segala laskar ini ada tujuh ratus orang pilihan yang kidal, dan setiap orang dari mereka dapat mengumban dengan tidak pernah meleset sampai sehelai rambut pun." (Hak 20:15-16)


Seorang arkeolog, Dr. Bryant Wood, mengatakan, "Setelah tiga sesi penggalian, kami menemukan hampir 3 lusin batu pengumban. Hampir semua batu pengumban dibulatkan secara kasar dengan garis tengah 2 inci lebih sedikit, dari ukuran bola biliar hingga ke bola tennis.


Pengumban zaman dahulu biasanya terdiri dari satu strip kulit atau bahan wol, dengan bagian tengahnya diberi kantong tempat batu, yang disebut salang umban (1 Sam 25:29). Semakin panjang pengumbannya, semakin jauh jangkauan-nya. Pengumban jarak jauh panjangnya sekitar 0.9 meter. Sangat mengejutkan, seorang pengumban yang baik dapat melontarkan batu sejauh dan seakurat panah. Teks militer Romawi mengatakan, target panah yang direkomendasikan adalah 200 yards atau 183 meter. Pengumban bahkan melontarkan batu lebih jauh, sekitar 440 yards atau 402 meter.


Untuk ketepatan sasaran, seorang penulis zaman dahulu mengatakan, "Seorang pengumban yang baik, tidak hanya dapat melukai kepala musuhnya, tetapi ia dapat memilih bagian mana dari muka lawannya yang akan dijadikan sasaran." Percobaan membuktikan bahwa batu pengumban akan melesat dengan kecepatan 97 km per jam.


Seorang penulis Romawi menyatakan, bahwa musuh yang mengenakan pelindung dari bahan kulit akan lebih berbahaya ketika berhadapan dengan batu pengumban ketimbang panah. Meskipun batu tidak akan menembus badan seseorang tetapi ia dapat menyebabkan luka yang sangat serius. Badan yang tidak dilindungi dengan alat pelindung, dapat ditembus oleh batu pengumban.


Jadi, pengumban Daud atau ali-ali berbeda dengan katapel Indonesia.